Peneliti AS Ciptakan Robot Semut

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJ6vDVpEHrg61oCFiJfRTpAYgphD2oaPtcEIGmRJ015kiLZVcPfCDKAGd7W1U5zvog07QuQfzou0-wffUglqXInkCnFjlwqtIrJmSx6BGXlbLj7ey9I0cJn0OyO1KYUjWi466vbBEHSYE/s1600/198666_model-robot-semut_663_382.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="184" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJ6vDVpEHrg61oCFiJfRTpAYgphD2oaPtcEIGmRJ015kiLZVcPfCDKAGd7W1U5zvog07QuQfzou0-wffUglqXInkCnFjlwqtIrJmSx6BGXlbLj7ey9I0cJn0OyO1KYUjWi466vbBEHSYE/s320/198666_model-robot-semut_663_382.jpg" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tim peneliti di Amerika Serikat telah berhasil membuat dan menguji robot semut yang digadang-gadang dapat berperilaku seperti sebuah koloni semut. Namun, robot ini tidak berbentuk seperti semut, tapi berbentuk kubus kecil yang dilengkapi dengan dua roda untuk bergerak.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Robot semut ini hanya diprogram bergerak maju untuk menuju suatu tempat dan menghindari rintangan. Selain itu, kemampuan robot ini bisa memberi isyarat kepada robot lainnya, sama seperti yang terjadi pada sebuah koloni semut.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Menurut Dr Simon Garnier, Peneliti Utama dari New Jersey Institute of Technology, kedua robot ini memiliki dua antena yang berfungsi sebagai sensor cahaya. Jika sensor cahaya banyak di antena sebelah kiri, maka robot ini akan belok ke kiri dan sebaliknya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Mekanisme ini persis yang terjadi pada semut," kata Garnier, seperti  dilansir stasiun berita BBC, 1 April 2013.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ia menjelaskan, selain itu, robot-robot semut ini dapat bekerja sama dalam melakukan navigasi. Satu robot berperan untuk meninggalkan jejak, sementara satu robot lainnya akan mengikuti jejak itu. Mereka akan saling memberikan umpan balik.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Pada awalnya masing-masing robot akan bergerak pada jalurnya sendiri-sendiri, tapi robot-robot ini mampu bekerja sama dan berkomunikasi untuk menemukan jalur yang sama," jelasnya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Untuk membuktikan kalau robot ini memiliki jalur perjalanan yang sama, para peneliti telah merekam perjalanan kedua robot itu. Hasilnya kedua robot berjalan di jalur yang sama setelah robot pertama meninggal jejak, dan robot kedua mengikuti jejaknya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Navigasi Semut</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Proyek robot ini terinspirasi dari bagaimana koloni semut dapat bergerak dalam jalur yang sama. Padahal, pada sebuah koloni semut tidak ada pemimpin yang mengatakan harus bergerak kemana.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Tujuan penelitian ini adalah untuk menciptakan sebuah desain informasi dalam sebuah jaringan koloni dan menyebarkan kepada masing-masing koloni. Sehingga masing-masing koloni akan mendapatkan pesan untuk bergerak pada jalur yang sama," kata Garnier.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hasil penelitian ini sudah diterbitkan di Jurnal Plos Computational Biology dengan judul "Do Ants Need to Estimate the Geometrical Properties of Trail Bifurcations to Find an Efficient Route? A Swarm Robotics Test Bed".<br /> <br /> <br /> <i><b><u><span style="font-size: x-large;"><a href="http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/401706-peneliti-as-ciptakan-robot-semut" rel="nofollow" target="_blank">Sumber</a></span></u></b></i></div> </div>

Tim peneliti di Amerika Serikat telah berhasil membuat dan menguji robot semut yang digadang-gadang dapat berperilaku seperti sebuah koloni semut. Namun, robot ini tidak berbentuk seperti semut, tapi berbentuk kubus kecil yang dilengkapi dengan dua roda untuk bergerak. Robot semut ini hanya diprogr…

Baca selengkapnya »

Bocah 15 Tahun Ciptakan Tes Deteksi Kanker

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_V6slW-h56bjkT7yuIrdJwGYpPLsVhVeZH6JtRBe090UFpAjcphkhP298xI8fhogXaKutHnE2vfR2wB1kncDf8_c7ddfCS9Jq3wZMfTu4iP9K3ERjgX0YxnWSwcgFN-lhjw_5MJR0kmo/s1600/185499_penelitian-terapi-kanker_663_382.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="184" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_V6slW-h56bjkT7yuIrdJwGYpPLsVhVeZH6JtRBe090UFpAjcphkhP298xI8fhogXaKutHnE2vfR2wB1kncDf8_c7ddfCS9Jq3wZMfTu4iP9K3ERjgX0YxnWSwcgFN-lhjw_5MJR0kmo/s320/185499_penelitian-terapi-kanker_663_382.jpg" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <i><b><u><br /><br />Bocah 15 Tahun Ciptakan Tes Deteksi Kanker</u></b></i> - Seorang anak sekolah berusia 15 tahun, setara kelas 1 SMA, bisa menyelamatkan jutaan nyawa manusia setelah ia menemukan tes deteksi dini untuk penyakit kanker pankreas yang mematikan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dia adalah Jack Andraka, asal kota Crownsville, Maryland, Amerika Serikat. Dia mengembangkan tes sederhana dengan sensor celup untuk mengukur tingkat mesothelin dan biomarker pada darah dan urine, untuk menguji kanker pankreas stadium awal.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Temuan ini cukup menjanjikan dalam revolusi pengobatan penyakit. Pasalnya, kanker pankreas termasuk jenis kanker yang memiliki akibat terburuk.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Di seluruh dunia, kanker ini menyerang 7.500 orang setiap tahunnya. Hanya tiga persen di antaranya yang dapat bertahan selama lima tahun setelah didiagnosis.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kalau saja penemuan ini sudah dilakukan beberapa tahun lalu, mungkin Steve Jobs masih bisa menikmati kecanggihan iPhone dan iPad terbaru produksi Apple.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Di tahun 2012, dilansir Daily Mail, Jack mendapat dana beasiswa sebesar US$75.000 dari Intel Science Fair dari hasil penemuannya. Kini, formula yang ditemukannya mulai dikembangkan secara luas untuk mendeteksi kanker pankreas sebelum menjadi ganas.<br /></div> <div style="text-align: justify;"> Skema sensor penemuannya ini telah terbukti 28 kali lebih cepat untuk mendeteksi, 28 kali lebih murah, dan 100 kali lebih sensitif dibandingkan tes lain.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Menurut Jack, tes ini bekerja mirip dengan strip tes diabetes. Hanya butuh setetes darah yang ditempelkan ke strip kertas untuk mengetahui apakah di dalam darah pasien mengandung mesothelin dan biomarker.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Tes ini bisa dikatakan 90 persen lebih akurat, dan hanya memakan biaya tiga sen dolar," kata Jack.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dia menambahkan, tes ini juga bisa mendeteksi penyakit lain, seperti TBC, HIV, E Coli dan salmonella. "Untuk mengetahui semua penyakit itu, Anda hanya butuh tiga sen dolar, dan perlu waktu lima menit saja," ujarnya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Takepart melansir, 31 Januari 2013, penemuan dari Jack telah ditentang oleh 197 peneliti. Mereka mengatakan bahwa tes yang dilakukannya tidak mungkin dapat bekerja.<br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tapi, hanya satu peneliti yang mendukung temuan dari Jack, yaitu Dr. Anirban Maitra, Profesor Patologi dan Onkologi dari Johns Hopkins University, yang kemudian menjadi mentor Jack.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Maitra pun memberi ruang pada Jack di laboratorium dan membimbingnya melalui proses pengembangan tes.<br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Sekarang ada remaja ajaib yang memiliki rencana untuk memasarkan produk temuannya kepada publik. Saya percaya ini akan mendobrak ilmu kedokteran," kata Maitra.<br /><br /><i><b><u><a href="http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/387342-bocah-15-tahun-ciptakan-tes-deteksi-kanker" rel="nofollow" target="_blank"><span style="font-size: x-large;">Sumber</span></a></u></b></i></div> </div>

Bocah 15 Tahun Ciptakan Tes Deteksi Kanker - Seorang anak sekolah berusia 15 tahun, setara kelas 1 SMA, bisa menyelamatkan jutaan nyawa manusia setelah ia menemukan tes deteksi dini untuk penyakit kanker pankreas yang mematikan. Dia adalah Jack Andraka, asal kota Crownsville, Maryland, Amerika Seri…

Baca selengkapnya »

Ilmuwan: Ditemukan, Burung Tertua di Bumi

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigzsSeJcsDuxWKXD5ILI-QAHBe9Yzo3iL6MN9guxWzuVX4uau7vU0r_v0qCi4UILGwkeFPOT4tmxD1_as1uBk7d1s-qpwK35xtyjlubWKqVPqZfjRtqbrkm3sz92ygYBpRbuCmwwO_mXM/s1600/189657_eosinopteryx--spesies-yang-diyakini-ilmuwan-sebagai-nenek-moyang-burung-modern_663_382.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="184" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigzsSeJcsDuxWKXD5ILI-QAHBe9Yzo3iL6MN9guxWzuVX4uau7vU0r_v0qCi4UILGwkeFPOT4tmxD1_as1uBk7d1s-qpwK35xtyjlubWKqVPqZfjRtqbrkm3sz92ygYBpRbuCmwwO_mXM/s320/189657_eosinopteryx--spesies-yang-diyakini-ilmuwan-sebagai-nenek-moyang-burung-modern_663_382.jpg" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <i><b><u>Ilmuwan: Ditemukan, Burung Tertua di Bumi</u></b></i> - Spesies menyerupai burung yang diketahui selama ini sebagai nenek moyang burung ternyata bukanlah unggas pertama. Sebelumnya, sudah ada spesies berbulu di jaman dinosaurus yang diyakini sebagai spesies purba dari burung yang ada hari ini.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Temuan dinosaurus berbulu ini sekaligus mengubah cara manusia melihat burung serta evolusinya, ujar para ilmuwan, seperti dilansir Daily Mail, Sabtu 26 Januari 2013.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Fosil unggas sepanjang 30 cm menjadi bukti kuat bahwa sesungguhnya ada burung yang menjelajahi langit Bumi di jaman dinosaurus. Kehadirannya menentang asal-usul spesies unggas selama ini.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sebelumnya, para ilmuwan percaya bahwa burung berevolusi dari dinosaurus sejenis Theropods, dari awal zaman Cretaceous, sekitar 120-130 juta tahun yang lalu.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Namun, temuan baru di daerah Timur Laut China ternyata jauh lebih tua ketimbang Theropod yang hidup di pertengahan zaman Jurassic.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ilmuwan memperkirakan, Eosinopteryx berada di Bumi lebih dari 145 juta tahun yang lalu.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Penemuan ini menggugurkan keraguan lebih lanjut pada teori sebelumnya, bahwa fosil Archaeoptryx yang terkenal dan disebut-sebut sebagai burung pertama. Dan temuan ini sangat penting bagi evolusi burung modern," kata Dr Gareth Dyke, dosen senior untuk Vertebrate Palaeontology dari University of Southampton.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Temuan ini sekaligus menunjukkan bahwa asal-usul burung atau unggas jauh lebih kompleks daripada yang diperkirakan sebelumnya," pungkas Dyke.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Menurut analisa pada fosil, burung purba Eosinopteryx memiliki tubuh berbulu dan tidak bisa terbang. Sebab, lebar sayapnya terlalu kecil, dan lagi pula struktur tulangnya membatasi kemampuannya untuk mengepakkan sayap.<br /> <br /> <br /> <i><b><span style="font-size: x-large;"><u><a href="http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/385305-ilmuwan--ditemukan--burung-tertua-di-bumi" rel="nofollow" target="_blank">Sumber</a></u></span></b></i></div> </div>

Ilmuwan: Ditemukan, Burung Tertua di Bumi - Spesies menyerupai burung yang diketahui selama ini sebagai nenek moyang burung ternyata bukanlah unggas pertama. Sebelumnya, sudah ada spesies berbulu di jaman dinosaurus yang diyakini sebagai spesies purba dari burung yang ada hari ini. Temuan dinosauru…

Baca selengkapnya »

Gen Pirang di Melanesia Bukan dari Eropa

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJYVHyCY-lIetpRf76jNSt-Um4Z-zFhl7qn5Xjy3tG7BwfuJpLe_8w54wqwxRsFtmK-i_mIUAzQFq8JzwX5JISmHElNfgrKvrR_ODWYp9ZjJoD27Cgyh9Ununram0uvGqb67wXG_u-bMk/s1600/154103_anak-kecil-di-pulau-solomon--yang-memiliki-rambut-pirang_663_382.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="184" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJYVHyCY-lIetpRf76jNSt-Um4Z-zFhl7qn5Xjy3tG7BwfuJpLe_8w54wqwxRsFtmK-i_mIUAzQFq8JzwX5JISmHElNfgrKvrR_ODWYp9ZjJoD27Cgyh9Ununram0uvGqb67wXG_u-bMk/s320/154103_anak-kecil-di-pulau-solomon--yang-memiliki-rambut-pirang_663_382.jpg" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /><br />Sekitar 5-10 persen penduduk Melanesia mempunyai ciri unik, yaitu berambut pirang padahal memiliki kulit paling gelap di luar benua Afrika. Lebih unik lagi, penduduk Melanesia, yang tersebar di timur laut Australia itu, memiliki genetik berbeda dengan Eropa yang juga memiliki ciri rambut pirang.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sebuah studi terbaru menunjukkan asal muasal rambut pirang penduduk Melanesia. Penelitian yang mengambil sampel penduduk kepulauan Solomon ini menunjukkan ada dua evolusi rambut pirang, pertama di Eropa dan kedua di Melanesia ini.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ahli Genetika Stanford University School of Medicine, Carlos Bustamante, dan rekannya membandingkan genom 42 orang Salomon berambut hitam dan 43 orang Salomon berambut pirang. Hasilnya, orang Salomon berambut pirang mengalami mutasi tunggal gen TYRP 1.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> TYRP 1 merupakan gen yang mempengaruhi pigmen kulit di hewan dan manusia, namun tidak ada kaitannya dengan gen rambut pirang di Eropa. Peneliti menemukan mutasi TYRP 1 sangat unik dan hanya trjadi di Melanesia. Seperempat masyarakat Solomon membawa mutasi dalam genom mereka, sehingga membutuhkan dua kali mutasi untuk menjadi pirang. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Rambut pirang telah jelas berevolusi dua kali," katanya seperti dilansir laman Nature, awal Mei 2012 ini.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Menurutnya dari 10 persen orang Melanesia yang berambut pirang, 30 persen di antaranya adalah hasil mutasi dua kali dan sisanya disebabkan paparan sinar matahari dan gen yang belum ditemukan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ia memprediksi mutasi Melanesia muncul antara 5.000-30.000 tahun yang lalu. Rambut pirang, lanjutnya, memberikan keuntungan evolusi bagi orang Melanesia untuk menarik pasangan secara seksual.<br /><br /></div> <div style="text-align: justify;"> <i><b><u><span style="font-size: x-large;"><a href="http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/311531-gen-pirang-di-melanesia-bukan-dari-eropa" rel="nofollow" target="_blank">Sumber</a><br /></span></u></b></i></div> </div>

Sekitar 5-10 persen penduduk Melanesia mempunyai ciri unik, yaitu berambut pirang padahal memiliki kulit paling gelap di luar benua Afrika. Lebih unik lagi, penduduk Melanesia, yang tersebar di timur laut Australia itu, memiliki genetik berbeda dengan Eropa yang juga memiliki ciri rambut pirang. Se…

Baca selengkapnya »

Inilah Penemuan Teraneh di Jagad Sains 2012

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTPKaoolUvZ9iM3yOgAznNMStf8ltF4p_TjfSFiM7vPHz-83uhDUXjpYv4_7qts8evq-sy1UAaYzJx9zlLQ8v444y4gobOw3ZgwLONnP_F-EOFdMv7hx-ucKZJ4e8JNN7B9ct7vpe2UT0/s1600/eO2Nst74ER.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="176" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTPKaoolUvZ9iM3yOgAznNMStf8ltF4p_TjfSFiM7vPHz-83uhDUXjpYv4_7qts8evq-sy1UAaYzJx9zlLQ8v444y4gobOw3ZgwLONnP_F-EOFdMv7hx-ucKZJ4e8JNN7B9ct7vpe2UT0/s320/eO2Nst74ER.jpg" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <i><b><u><a href="http://techno.okezone.com/read/2012/12/29/56/738906/inilah-penemuan-teraneh-di-jagad-sains-2012" rel="nofollow" target="_blank">Inilah Penemuan Teraneh di Jagad Sains 2012</a></u></b></i> - Ilmu Pengetahuan mungkin tak lepas dari penemuan-penemuan terbaru seperti pengobatan untuk kanker, misi luar angkasa dan masih banyak lagi. Di luar itu, terdapat sejumlah penemuan yang bisa dikatakan aneh.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Berikut sejumlah penemuan aneh yang ditemukan para ilmuan dilansir dari Foxnews, Minggu (30/120/2012).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 1. <b>Makhluk hidup tanpa seks </b></div> <div style="text-align: justify;"> Nah, kita semua tahu bahwa seks merupakan salah satu cara untuk bagi makhluk hidup untuk meningkatkan keragaman genetik. Namun anehnya, cacing perempuan yakni bdelloid rotifer tidak melakukan seks selama 80 juta tahun. Hewan tersebut justru memakan jamur serta bakteri dan kemudian menggabungkan beberapa DNA ke dalam kode genetik sendiri. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 2. <b>Madu warna-warni</b></div> <div style="text-align: justify;"> Madu dari sarang lebah di Perancis berubah menjadi berwarna menyerupai cokelat M&Ms. Kok bisa? Ternyata pengolahan biogas dari limbah yang dihasilkan pabrik cokelat lokal, Mars Chocolate Factory, membuat gula proses biogas yang berwarna tersebut dianggap nektar dari bunga, sehingga koloni lebah mengumpulkan gula dan secara otomatis warna madu yang dihasilkan berubah menjadi biru dan hijau yang mencolok. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 3. <b>Ibu dan anak berbaur dalam otak</b></div> <div style="text-align: justify;"> Penelitian menunjukan bahwa sel-sel janin bermigrasi ke otak wanita kemudian menetap di otak selama beberapa dekade. Para ilmuwan menemukan jejak DNA kromosom seks laki-laki di jenazah perempuan 94 tahun. Sementara para ilmuwan tidak mengerti apa fungsi sel tersebut. Beberapa ilmuwan membuat teori bahwa pembauran sel janin anak dengan otak si ibu memiliki peran dalam penyakit Alzheimer -- membuat otak nampak mengerut dan mengecil. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 4. <b>Panjang umur tanpa penis</b> </div> <div style="text-align: justify;"> Sejumlah warga Korea ditemukan tanpa memiliki penis hingga 1894, hal ini ternyata terkait dengan tradisi setempat -- mengangkat penis untuk mengamankan poisisi tinggi dalam hirarki istana. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Menariknya, bagi mereka yang tidak memiliki penis, memiliki umur yang lebih panjang 20 tahun ketimbang mereka yang memiliki penis. Meskipun hingga kini belum ada hal yang menjelaskan terkait hubungan tersebut namun hormosn seks pria, testosteron dikenal untuk menekan sistem kekebalan tubuh dan memperburuk kesehatan jantung. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 5. <b>Kecoak digunakan untuk menyelamatkan korban bencana</b></div> <div style="text-align: justify;"> Kecoak memiliki kelebihan dapat pergi ke medan yang sulit sekalipun. Oleh sebab itu para peneliti berhasil membuat trobosan dengan menyematkan sebuah ransel elektrik dan sensor pada antena kecoak untuk mengendalikan gerakan kecoak. Para peneliti berharap dengan penemuan ini dapat menemukan korban yang tertipa reruntuhan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 6. <b>Jembatan misterius ditemukan</b></div> <div style="text-align: justify;"> Sebuah jembatan raksasa dengan materi gelap -- zat yang sulit dirasakan dengan daya tarik gravitasi ditemukan di antara kluster galaksi masif dan berjarak 2.7 miliar miliar tahun cahaya dari bumi. Temuan ini sekaligus mendukung gagasan mengenai terbentuknya kluster galaksi. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 7. <b>Foto bayi dapat mengurangi kejahatan</b></div> <div style="text-align: justify;"> Apa cara terbaik untuk menekan angka kriminalitas? Ya, memasang foto bayi-bayi kecil. Setidaknya, cara itu telah dilakukan sejumlah pemilik toko di Gravesen, London. Harapannya, ketika para penjahat melihat wajah-wajah bayi menggemaskan tersebut niat untuk mencuri akan sirna. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 8.<b>Spesies baru manusia</b></div> <div style="text-align: justify;"> Para ilmuwan di barat daya China telah menemukan tengkorak aneh berbentuk sebuah spesies manusia yang disebut Red Deer Cave People yang diperkitakan hidup di akhir zaman es, sekira 11. 000 tahun yang lalu. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dalam temuannya, kerangka tersebut berbentuk aneh dengan rahang dan tulang pipi yang menonjol. Kemudian ukuran otak tengkorak tersebut sama seperti nenk moyang manusia dari ratusan ribu tahun yang lalu.<br /><br /><i><b><u><span style="font-size: x-large;"><a href="http://techno.okezone.com/read/2012/12/29/56/738906/inilah-penemuan-teraneh-di-jagad-sains-2012" rel="nofollow" target="_blank">Sumber</a><br /></span></u></b></i></div> </div>

Inilah Penemuan Teraneh di Jagad Sains 2012 - Ilmu Pengetahuan mungkin tak lepas dari penemuan-penemuan terbaru seperti pengobatan untuk kanker, misi luar angkasa dan masih banyak lagi. Di luar itu, terdapat sejumlah penemuan yang bisa dikatakan aneh. Berikut sejumlah penemuan aneh yang ditemukan p…

Baca selengkapnya »